Sekarang PT Pindad, mereka sudah memproduksi dengan nama Senapan Penembak Runduk-2 (SPR-2). Konon senjata ini mampu menembus baja.
Adapun fungsi dari SPR-2 adalah untuk membunuh musuh yang bersembunyi didalam mobil panser baja, ataupun mobil tank.
Kehadiran senjata SPR-2 ini diharapkan mampu menjadi salah satu produk senjata unggulan. Sejatinya, senjata ini menjadi varian produk impor sejenis asal Yugoslavia, Black Arrow M93. Kedua senapan antimaterial ini sama-sama meng
gunakan peluru kaliber 12,7 mm x99 (umum pula disebut kaliber .50) dengan isian magasen lima peluru.
Sebenarnya Kehadiran SPR-2 tidak sendirian, ada sekitar 25 jenis senjata yang sama dengan SPR-2 ini, yaitu sama sama antimaterial, akan tetapi semua bikinan luar negeri, misalnya Gepard M1/M2 (Hongaria, kaliber .50), Barret M82, M90 dan M95, M99, serta M-107 (Amerika, kal .50), SVN-98 (Rusia, kaliber 12,7 mm x108), Steyr IWS-2000 (Austria, kal .50 dan 12,7 mm x108), PGR UM-Hecate (Prancis, kal .50), AI AS (Inggris, kal .50), NTW-20 (Afrika Selatan, kal 20 mm), dll
Menurut Desain Ghrapic Divisi Senjata PT Pindad, Dede Tasiri.
senada engineer Nana Mulyana, senjata ini diharapkan dapat memberikan efisiensi bagi TNI jika dibandingkan produk impor. Jika di hitung dari produksi SPR-2 harganya pun lebih murah dengan fungsi yang sama hebatnya. apalagi jika dibandingkan Black Arrow M93 yang harganya di atas Rp 1 miliar per pucuk dan ternyata baru diketahui kalau senjata yang super mahal ini banyak yang sudah rusak.
Adapun Senjata sniper buatan dalam negeri ini dibuat dalam 3 versi yaitu SPR1, SPR2, dan SPR3.
Untuk SPR 1 ini dilengkapi dengan peluru kaliber 7,62mm dengan jarak akurasi 900 meter , walaulun SPR ini diilhami oleh produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada, akan tetapi, menurut Dede, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari PT Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari Black Arrow M93 dan NTW-20 (Afrika Selatan).
"SPR-2 pada jarak tembak efektif mampu menembus lapisan baja dengan ketebalan sampai 2 cm pada jarak 500 meter. Pengoperasian dengan sistem bolt action bukan berarti SPR-2 kalah modern, namun diharapkan memiliki kelebihan karena akurasi biasanya lebih jitu," sedangkan SPR3 mampu menembus baja setebal 3 cm dengan jarak 700 meter. Benar benar luar biasa!!!.
Seperti yang sudah umum dalam dunia militer, Penggunaan senapan penembak jitu antimaterial, sudah banyak digunakan sejak Perang Dunia II (1939-1945) oleh pasukan Nazi Jerman (Mauser Tank-Gewehr Model 1918, kaliber .51), Jepang (Tipe 97, kaliber 20 mm), dan Inggris (Boys Antitank Rifle, kaliber .55). Ketiga pasukan kuat ini biasa menggunakannya untuk menghantam masing-masing musuh, yang berlindung di balik tembok atau dalam kendaraan lapis baja.
Setelah perang selesai, negara negara barat terutama Amerika, Inggris, Prancis, dan negara-negara Eropa Timur mengembangkan dengan menggunakan peluru kaliber .50 (disebut pula 12,7 mm x99) dan kaliber 12,7 mm x108, yang menjadi standar senapan mesin berat mereka. Dari berbagai negara yang ikut memproduksi senapan antimaterial, Jerman, Amerika, dan Rusia, yang paling banyak membuat aneka produknya sejenis. Dan negara kita tak mau ketinggalan.
Jadi bagaimana? Apakah malaysia masih mau macem???